
dalam nada saya berdoa
dalam doa saya berserapah
dalam sumpah saya mendogma
di tiap aksara penuh amarah
diri ini tak lagi berdaya
belum juga mampu berdiri
masih meratapi gelap,
sunyi..
dan ketika saya lihat (kembali) cahaya,sepertinya fatamorgana
selalu...selalu berulang...lagi...dan lagi...
seolah saya memang tak pantas berada dalam terang yang menyilaukan
saya tak berkenan untuk menikmati gemilau nya benderang
yah...
saya tak pantas!
sadari diri
tempat saya disini
dikubangan lumpur kenistaan dalam imaji
buang semua angan-angan indah itu
semu...
tak ada kebahagian yang di takdirkan untuk saya
hanya harapan-harapan yang sekejap menorehkan senyuman kebencian
tak akan ada yang pernah bisa pahami
hanya bisa mengasihani!
tak ada yang bisa mengobati
pengertian dan perhatian,tanpa pamrih
hey,kau...
yah...kau...
harus kah saya menaruh secuil harapan?
pantas kah kau untuk di perjuangkan?
sementara,
di tiap kata yang kau utarakan,
kisah-kisah derita dan kegilaan,
keluh kesah yang menjengkelkan
. . .
maaf,jika ini sebuah kesalahan
maaf jika ini hanya khayalan
maaf jika ini semacam penyangkalan
maaf...
tolong,menjauh lah cahaya,sesungguh nya saya tersiksa.
biarkan Gelap terus menggumuli dalam asa.
Let it go..
Let it be..
Yogyakarta 07.12.10
Panji'bon
dalam doa saya berserapah
dalam sumpah saya mendogma
di tiap aksara penuh amarah
diri ini tak lagi berdaya
belum juga mampu berdiri
masih meratapi gelap,
sunyi..
dan ketika saya lihat (kembali) cahaya,sepertinya fatamorgana
selalu...selalu berulang...lagi...dan lagi...
seolah saya memang tak pantas berada dalam terang yang menyilaukan
saya tak berkenan untuk menikmati gemilau nya benderang
yah...
saya tak pantas!
sadari diri
tempat saya disini
dikubangan lumpur kenistaan dalam imaji
buang semua angan-angan indah itu
semu...
tak ada kebahagian yang di takdirkan untuk saya
hanya harapan-harapan yang sekejap menorehkan senyuman kebencian
tak akan ada yang pernah bisa pahami
hanya bisa mengasihani!
tak ada yang bisa mengobati
pengertian dan perhatian,tanpa pamrih
hey,kau...
yah...kau...
harus kah saya menaruh secuil harapan?
pantas kah kau untuk di perjuangkan?
sementara,
di tiap kata yang kau utarakan,
kisah-kisah derita dan kegilaan,
keluh kesah yang menjengkelkan
. . .
maaf,jika ini sebuah kesalahan
maaf jika ini hanya khayalan
maaf jika ini semacam penyangkalan
maaf...
tolong,menjauh lah cahaya,sesungguh nya saya tersiksa.
biarkan Gelap terus menggumuli dalam asa.
Let it go..
Let it be..
Yogyakarta 07.12.10
Panji'bon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar